Review Virus di Dekstop OS dan Mobile OS terupdate dan Penanggulangannya
Virus Desktop OS
Ransomware
Menurut perusahaan keamanan F-Secure, ransomware
adalah sebuah jenis malware atau program berbahaya yang dibuat dengan tujuan
untuk memeras korban dan meminta uang. Faktor tebusan berupa uang memang sudah
menjadi ciri khas sebuah ransomware.
Pengguna yang terserang ransomware dipastikan akan
dimintai tebusan sejumlah uang dalam bentuk Bitcoin ke hacker yang menyebarkan
ransomware tersebut. Itulah sebabnya ransomware juga dikategorikan sebagai
crimeware.
Hingga saat ini ransomware dibagi dalam dua kategori
berdasarkan modus pemerasannya. Pertama adalah crypto ransomware, yang bekerja
dengan cara mengunci seluruh file yang ada di komputer korban. Setelah itu,
korban akan dihubungi dan dimintai tebusan sejumlah uang dalam bentuk bitcoin
jika ingin datanya bisa diakses kembali.
Crypto ransomware memanfaatkan teknik penguncian file
melalui kriptografi, sehingga pengguna tidak bisa mengaksesnya. File tersebut
harus didekripsi atau dibuka kuncinya agar bisa kembali diakses. Jenis malware
ini salah satunya adalah WannaCry yang sedang menghebohkan dunia.
Jenis kedua adalah police-themed ransomware. Berbeda
dengan crypto ransomware yang memanfaatkan data terkunci untuk memeras
korbannya, ransomware ini memeras dengan cara langsung. Setelah berhasil
menginfeksi komputer korban, biasanya ia akan menampilkan pesan bahwa komputer
tersebut telah dikunci oleh badan penegak hukum legal.
Korban kemudian diminta untuk mengirimkan sejumlah
uang "denda" ke alamat tertentu yang tentu saja berujung pada dompet
sang hacker. Tidak jarang varian police themed ransomware ini juga ikut
mengunci akses komputer sehingga terlihat seperti benar-benar dikunci oleh
pihak berwajib.
Cikal bakal dari WannaCry adalah celah keamanan yang
digunakan NSA (National Security Agency) yang merupakan badan keamanan nasional
Amerika Serikat untuk menjebol masuk ke komputer target dan melakukan
penyadapan informasi. Dan telah dibocorkan oleh grup hacker bernama The Shadow
Brokers pada 14 April 2017. Nama dari celah keamanan ini adalah ETERNALBLUE dan
alatnya bernama DOUBLE PULSAR. Celah keamanan ini memanfaatkan implementasi SMB
(Server Message Block) di Windows. Dan walaupun Microsoft sudah merilis
updatenya lewat Microsoft Security Bulletin MS17-010:
https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx tapi karena
di Indonesia (atau dunia) pada umumnya update otomatis sistem operasi itu
dinonaktifkan, apalagi kalau pakai bajakan.
Saat ini belum ada solusi yang paling cepat dan jitu
untuk mengembalikan file file yang sudah terinfeksi wannacry. Akan tetapi
memutuskan sambungan Internet dari komputer yang terinfeksi akan menghentikan
penyebaran WannaCry ke komputer lain yang rentan atau vulnerable.
Cara Pencegahan
- Pastikan antivirus anda selalu uptodate, antivirus yang telah terbukti dapat menangkal wannacry adalah eset nod, dimana pada gambar dibawah ini eset sudah dapat mendeteksi dan mengkarantina virus tersebut.
Gambar diatas kami dapatkan
di bagian komentar pada website kominfo https://kominfo.go.id/content/detail/9636/siaran-pers-no-55hmkominfo052017-tentang-himbauan-agar-segera-melakukan-tindakan-pencegahan-terhadap-ancaman-malware-khususnya-ransomware-jenis-wannacry/0/siaran_pers
- Backup data-data yang penting di pc ke media/storage berbeda
- Lakukan update security pada windows anda dengan menginstall Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh Microsoft : https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx. Download dan pilih sesuai OS yang digunakan.
- Non aktifkan fungsi SMB (Server Message Block) dan jangan aktifkan fungsi macros
- Block ports : 139/445 & 3389 di firewall atau microtik.
Virus
Mobile OS
Cyber.Police
Virus yang satu ini termasuk dalam virus ransomware
menyerang smartphone dengan mengunci data-data android melalui PopUp yang akan
terus muncul tanpa henti dan membuat handphone tidak bisa lagi digunakan. Virus
android berbahaya ini biasanya melekat pada situs-situs illegal yang memang
tidak disarankan untuk dikunjungi namun jika kamu nekat mengunjunginya
bersiaplah untuk kehilangan berbagai file dalam smartphone. Untuk
menghindarinya sebaiknya hentikan berkunjung ke situs-situs illegal agar tidak
merusak system android.
Cara
Cyber.Police Menginfeksi
infeksi virus ini ketika mengunjungi situs ilegal
dengan perangkat mobile. Situs tersebut dapat berisi konten yang benar-benar
mencurigakan, seperti update software palsu, link yang terinfeksi, dll, yang
pernah diklik dan menginfeksi perangkat Anda dengan virus Android Police.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa malware ini sering menyusup
melalui aplikasi perangkat yang rusak. Tentu saja, tidak mungkin bahwa Anda
menginstal sebuah aplikasi berbahaya dari Play Store; Namun, jika Anda lebih
suka men-download aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau portal berbagi file
yang tidak dapat dipercaya, Anda mungkin dengan mudah berkhir dengan infeksi
yang serius. Oleh karena itu, jauhilah situs-situs yang mencurigakan, jangan pernah
klik pada link mencurigakan, peringatan, iklan dan hal yang sama saat browsing
dan men-download aplikasi hanya dari sumber terpercaya. Selain itu, Anda harus
menginstal alat anti-spyware yang kuat dan tetap up-to-date.
Cara
Mengatasi :
Jika android anda sudah terkena virus cyber.police
maka ada beberapa step untuk bisa menghapusnya :
- Tekan dan tahan tombol power sampai muncul pop up “Matikan Daya”
- Jika tidak ada pilihan “Safe Mode” maka tekan dan tahan “Matikan Daya” hingga muncul pop up “Safe Mode”, klik ok
- Setelah masuk ke “Safe Mode” , masuk ke “setting” à “app” / “aplication manager”, uninstall aplikasi yang mencurigakan, biasanya virus ini mengubah namanya menjadi aplikasi : BaDoink Video Player, Network Driver System, Video Render System Security 1.0 or Adobe Flash Update
- Klik uninstall, klik ok dan restart hp.
Jika cara diatas tidak bisa maka backup data dan reset
android untuk menghilangkan virus ini:
- Masuk ke “safe mode” à backup data-data penting anda ke komputer dengan menggunakan “kabel data”
- Setelah data terbac-kup, pilih settingà “Backup & Reset”à klik “Kembalikan ke Setelan Pabrik”
- Tunggu proses hingga selesai, setelah selesai maka virus sudah tidak ada.
Malware
Shedun, Shuanet, dan ShiftyBug
Dilansir dari Mashable dan blog Lookout, virus/malware
temuan terbaru dari perusahaan security Lookout bisa jadi merupakan virus
Android paling berbahaya dan virus terseram, akan dihadapkan pada kenyataan
lebih baik membeli Android baru daripada berusaha menghapus virus ini dari
Android
Lookout menemukan ada 20.000 sampel dari tiga macam
malware yang bernama Shedun, Shuanet, dan ShiftyBug. Tiga malware ini berbagi
banyak kode yang sama dan menggunakan taktik yang mirip untuk menginfeksi
smartphone milik korbannya. Virus Android paling berbahaya ini biasanya
ditemukan dari toko aplikasi pihak ketiga (third-party app store). Setelah
terinstal di Android korbannya, malware ini akan me-root perangkat, menanamkan
(embed) diri mereka ke system-level services, dan mengubah bentuk mereka
menjadi sah atau melegitimasi diri mereka sendiri dalam aplikasi populer
seperti Facebook, Candy Crush, Twitter, Snapchat, WhatsApp, dan lainnya.
Aplikasi ini mungkin terlewat dari perhatian korbannya
karena tingkat aktivitasnya yang relatif jinak. Namun sekali mereka
me-repackage suatu aplikasi yang sah, malware Android ini meninggalkan fungsi
utuh namun dengan menyisipkan akses root yang membuat adware dan malware
lainnya dapat masuk ke perangkat korbannya. Selain itu pula, memiliki malware
di system-level access smartphone adalah sesuatu yang sangat berbahaya untuk
keamanan online dan privasi milik korban..
Cara Mencegah :
- Gunakan Anti virus
Walaupun belum ada cara
untuk menghapus virus ini tetapi masih bisa di dideteksi oleh anti virus untuk
cara pencegahan.
- Pastikan untuk menginstall aplikasi dari situs terpercaya
Karena virus ini menyebar
dari third-party app store maka alangkah lebih baik jika kita hanya mendownload
atau menginstall aplikasi dari google play store saja.
- Bacalah permission atau izin yang diminta aplikasi.
Jika aplikasi meminta izin
tertentu yang janggal atau tidak sesuai dengan fungsi dan fitur yang ditawarkan,
sebaiknya batalkan saja penginstalannya karena kemungkinan aplikasi tersebut
membawa malware
Untuk referensi tambahan mengenai bagaimana Virus Wannacry dan Cyber Police ketika menginfeksi sebuah komputer, kami akan mencantumkan beberapa video. Berikut video dari beberapa youtuber.
Wannacry
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=1M8U1Z3v0rs
Cyber.Police
sumber : https://www.youtube.com/watch?v=17vhCHFCHYM
Kelompok 7 :
1. Aji Wibowo (12152822)
2. Evie Revyanita Dewi (12154445)
3. Fajar Legowo (12153995)
4. Hanif Misbah Hudin (12153984)
5. Hanung Puji Sinukarto (12153758)
6. Sunarsih (12152511)
7. Umniati Affifah (12151041)
Komentar
Posting Komentar